MODUL
1
HAKIKAT
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kegiatan
Belajar 1
Hakikat
Pembelajaran Kelas Rangkap
Pengertian
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
PKR adalah satu bentuk pembelajaran
yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda.
Alasan
diperlukannya PKR
Dibawah ini adalah beberapa alas an diperlukannya
PKR ;
Ø Alasan Geografis
Yaitu
sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, lokasi yang berpindah-pindah
yang dikarenakan adanya mata pencaharian khusus.
Ø Alasan
Demografis
Alasan ini biasanya berlaku di daerah pemukiman yang
jarang penduduknya sehingga jumlah murid sedikit.
Ø Kurang Guru
Ø Terbatasnya
Ruang Kelas
Ø Adanya Guru
yang Tidak Hadir
Ø Alasan Lain
Alasan ini ada karena ;
- Menghadapi
murid yang tingkat kemampuan dan kemajuan belajar yang berbeda, atau
- Perbedaan kemampuan dan kemajuan
belajar diantara murid pada tingkat kelas yang sama.
Tujuan,
Fungsi, dan Manfaat PKR
Tujuan, fungsi, dan
manfaat PKR dapat dikaji dari berbagai aspek berikut :
1. Quantity dan Equity
PKR
memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity (pemerataan),
yaitu dengan mengoptimallkan sumber daya yang ada.
2. Ekonomis
Satuan
biaya pendidikan yang ditanggung Pemerintah dapat lebih diminimalkan.
3. Pedagogis
Anak
dituntut agar menjadi aktif dan mandiri dalam proses belajar.
4.
Keamanan
Pemerintah dapat mendirikan sekolah di
lokasi yang mudah dijangkau sehingga kekhawatiran orang tua kepada anaknya
menjadi berkurang.
Prinsip
yang Mendasari PKR
· Prinsip Umum
- Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan
guru
- Membangkitkan motivasi belajar murid
- Belajar hanya terjadi jika murid
aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan murid.
·
Prinsip Khusus
- Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
yang secara serempak atau bersamaan harus bermutu dan bermakna, artinya
kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
- Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik
(WKA)
- Kontak Psikologis Guru dan Murid yang
Berkelanjutan
- Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber
Secara Efisien
Kegiatan
Belajar 2
Gambaran
PKR yang Ideal dan Praktik yang Terjadi di Lapangan
Praktik Mengajar Kelas Rangkap Saat ini
Praktik
PKR di lapangan masih banyak yang menyimpang dari gambaran PKR yang ideal.
Pembelajaran lebih banyak berlangsung secara bergilir sehingga banyak waktu
yang terbuang. Pemanfaatan sumber belum maksimal, supervisi guru terhadap
belajar murid masih kurang. Sebagai akibat dari semuanya ini kadar WKA (Waktu
Keaktifan Akademik) menjadi rendah, pembelajaran membosankan, dan tentu
saja hasil belajar tidak sesuai dengan harapan.
Gambaran PKR yang Ideal / yang diinginkan
PKR
yang ideal, yang secara terencana menerapkan prinsip –prinsip PKR akan
menyebabkan belajar menjadi kreatif memanfaatkan sumber belajar, murid aktif,
iklim kelas ceria, menyenangkan sehingga muncul kerja sama dan persaingan yang
sehat antar murid. Pembelajaran yang seperti ini jelas meningkatkan kadar WKA
sehingga hasil belajar juga meningkat. Guru PKR yang ideal harus mampu berperan
sebagai administrator, perancang kurikulum, pembawa pembaruan , dan penasihat,
di samping profesional serta kreatif.
MODUL
2
MODEL
PENGELOLAAN & PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kegiatan
belajar 1
Prinsip
dan Model Pengelolaan PKR
Ciri-ciri
utama PKR, yaitu:
·
Seorang
guru
·
Menghadapi
dua kelas atau lebih
·
Satu
kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
·
Untuk
membimbing belajar dalam satu mata
pelajaran atau lebih.
·
Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran.
·
Dalam
satu atau lebih dari satu ruangan.
·
Pada jam pelajaran yang
bersamaan.
Proses
pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit
(1987) ditandai oleh 3 hal sebagai berikut:
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa
2.
Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
3.
Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
Model
Pengelolaan PKR adalah sebagai berikut ;
·
Model Utama : PKR Murni : PKR 221
2 kelas, 2 mata
pelajaran, 1 ruangan
·
Model Alternatif : PKR Modifikasi : PKR 222
2 kelas, 2 mata
pelajaran, 2 ruangan
·
Model PKR 333
3 kelas, 3 mata
pelajaran, 3 ruangan
Kegiatan Belajar 2
Prinsip Didaktik-Metodik dan Prosedur Dasar PKR
Bagaimana Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran
a. Mengawali
pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
- Memperlihatkan
benda, alat, dan gambar yang berhubungan dengan materi
- Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
- Membunyikan
sesuatu, misalnya peluit
2. Menimbulkan
motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)
- Kehangatan dan
semangat (warmth and enthuasiasm)
- Rasa penasaran
/ ingin tahu siswa (curiosity)
- Ide yang
bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
- Minat siswa
3. Memberikan
acuan belajar
- Tujuan dan
batas-batas tugas
- Langkah-langkah
yang akan ditempuh
- Masalah pokok
sebagai pusat perhatian
- Pertanyaan
pemicu belajar
4. Membuat
kaitan atau jalinan konseptual
- Penyampaian
pertanyaan apersepsi
- Perangkuman
materi pelajaran yang lalu dengan maksud memetakan yang telah dipelajari siswa
b. Mengakhiri Pelajaran
1. Meninjau Kembali
2. Mengadakan evaluasi penguasaan
siswa
a. Mendemonstrasikan
keterampilan siswa
b. Menerapkan ide
baru pada situasi lain
c. Mengemukakan
pendapat sendiri
d. Mengerjakan
soal-soal tertulis
3. Memberikan tindak lanjut.
a. Memberi
pekerjaan rumah
b. Merancang
sesuatu
c. Mengomunikasikan
sesuatu
Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan Membiasakan
Belajar Mandiri
Alasan perlunya
digalakkan belajar mandiri:
1. Individu yang
berinisiatif dalam belajar dapat belajar lebih baik dari pada yang tergantung
pada guru.
2.
Lebih sesuai dengan perkembangan mental individu
3. Perkembangan
baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa sebagai pembelajar yang
aktif.
Keterampilan yang diperlukan guru
a.
Membimbing diskusi kelompok kecil
b.
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan
c.
Mengadakan variasi
Variasi artinya keanekaragaman. Variasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Variasi gaya mengajar
2.
Variasi media dan sumber
3.
Variasi pola interaksi dan kegiatan
Beberapa macam
pola interaksi yaitu ;
a. Pola Interaksi
perseorangan (Pola INPERS)
b. Pola Interaksi
Pasangan (Pola INPAS)
c. Pola Interaksi
Kelompok Kecil (Pola INKK)
d. Pola Interaksi
Kelompok Besar atau kelas tunggal (Pola INKB)
e. Pola Interaksi
Klasikal atau kelas banyak (Pola INKLAS)
Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik?
a.
Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
Untuk dapat
menciptakan situasi kelas yang optimal, seyogyanya terampil dalam:
1.
Peka terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi belajar mengajar
2. Memeratakan
perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun verbal
3. Memberikan
tugas pada sisiwa dengan jelas
4. Memberi teguran
dengan arif dan bijaksana bila terjadi perilaku menyimpang dari siswa
5. Memberikan
penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan token sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar.
b.
Mengendalikan kondisi belajar yang optimal
Mengubah
perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengajarkan dan
memberi contoh perilaku yang diinginkan
2. Menguatkan
perilaku yang baik dengan pujian yang wajar
3. Memberi hukuman
yang benar dan wajar terhadap perilaku yang menyimpang
Kegiatan Belajar 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR
1. Proses Belajar
Arahan Sendiri (PBAS)
a. Langkah-langkah
·
Penyeleksian
·
Pemahaman
·
Penguatan Ingatan
·
Penjabaran Lanjutan
·
Pengintegrasian
·
Pemantauan
b. Saran
penggunaan
2. Proses Belajar
Melalui Kerja Sama (PBMKS)
a. Olah- Pikir Sejoli (OPS)
b.
Olah- Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d.
Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi Resitasi (TDR)
h.
Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu), dan Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
SARAN PENGGUNAAN
Peran guru
dalam model ini adalah sebagai narasumber dan manager kelas. Misi utama model
ini adalah keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi secara tertulis.
BAGAIMANA MEMELIHARA SUASANA BELAJAR?
1. Memelihara
disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam tugas
belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.
2.
Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik
3. Selalu sadar
dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan dengan tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar